Sebelum kalian belajar lebih lanjut tentang daur air dan peristiwa alam. Yuk kita lihat video yang satu ini.. klik disini yaaa
klik disini untuk powerpoint.
klik disini untuk powerpoint.
BAB
14
DAUR
AIR DAN PERISTIWA ALAM
Mata Pelajaran : Ilmu
Pengetahuan Alam
Kelas : V (lima) SD
Semester : II (dua)
Sub Bab : Daur Air
A. Pengertian Air
Secara alamiah air merupakan
kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan mempunyai daya regenerasi yaitu
selalu mengalami sirkulasi dan mengikuti daur. Daur hidrologi diberi batasan
sebagai tahapan-tahapan yang dilalui air dari atmosfer, penguapan dari tanah
atau laut, kondensasi untuk membentuk awan, presipitasi akumulasi di dalam
tanah maupun tubuh air dan menguap kembali.
Menurut Undang-undang tentang
sumber daya air pada pasal 1, yang dimaksud dengan air adalah semua air yang
terdapat pada, di atas, ataupun di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di
darat.
Air memiliki karakteristik yang
tidak dimiliki oleh senyawa kimia lain, karakteristik tersebut antara lain :
1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0o C
(320 F) – 100o C, air berwujud cair.
2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat
sebagai penyimpan panas yang sangat baik.
3. Air memerlukan panas yang tinggi pada proses penguapan. Penguapan adalah proses perubahan air menjadi uap
air.
4. Air merupakan pelarut yang baik.
5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi.
Air kita perlukan untuk proses
hidup dalam tubuh kita, tumbuhan dan juga hewan. Sebagian besar tubuh kita,
tumbuhan dan hewan terdiri atas air. Air juga kita perlukan untuk berbagai
keperluan rumah tangga, pengairan pertanian, industri, rekreasi dan lain-lain.
Dengan tidak tersedianya air
dan sanitasi yang baik, biasanya golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah
adalah yang paling menderita, karena bukan saja disebabkan oleh kurang adanya
pengertian bagaiamana caranya untuk mengurangi pengaruh negatif yang disebabkan
untuk tempat tinggal yang tidak memenuhi syarat akibat pengaruh yang melemahkan
dari kondisi hidup yang kurang sehat, sehingga mempengaruhi produktivitas dari
mereka yang tidak mampu membiayai penyediaan sarana air bersih tersebut.
Sumber air
bermacam-macam, ada empat sumber air yang paling banyak ditemukan, yakni air
permukaan, air tanah, mata air, dan air hujan.
1. Air Permukaan
Air permukaan adalah air hujan yang mengalir di
permukaan bumi. Pada umumnya air permukaan ini mendapat pengotoran selama
pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, dan
sebagainya. Air permukaan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama,
yaitu : (1). Perairan tergenang, dan (2). Badan air mengalir.
2. Air Tanah
Air tanah merupakan air yang
berada di bawah permukaan air tanah. Air tanah merupakan sumber utama, tapi
bukan satu-satunya sumber air minum. Maka kelayakan air tanah tersebut menjadi
persoalan utama. Air tanah
adalah air yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah. Mata air yang
berasal dari tanah dalam hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas / kualitasnya
sama dengan keadaan air dalam (Totok Sutrisno, 2004).
Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP
departemen Kesehatan Republik Indonesia (1997), mata air / air tanah adalah air
yang berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali / dibor
atau secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).
Pada dasarnya air tanah dapat berasal dari air hujan,
baik melalui proses infiltrasi secara langsung maupun tidak langsung dari air
sungai, danau rawa, dan genangan air lainnya. Pada saat infiltrasi ke dalam
tanah, air permukaan mengalami kontak dengan mineral-mineral yang terdapat di dalam
tanah dan melarutkannya, sehingga kualitas air mengalami perubahan karena
terjadi reaksi kimia. Kadar oksigen yang masuk ke dalam tanah menurun,
digantikan oleh karbondioksida yang berasal dari proses biologis, yaitu
dekomposisi bahan organik yang terlarut dalam air tanah.
3. Mata air
Adalah air tanah yang keluar
dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam,
hampir tidak terpengaruh oleh musim dan kuantitas / kualitasnya sama dengan
keadaan air dalam. Menurut direktorat penyehatan air Ditjen PPM dan PLP Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (1997:6) mata air / air tanah adalah air yang
berada di dalam tanah untuk memperolehnya dengan cara menggali / dibor atau
secara alamiah keluar ke permukaan tanah (mata air).
4. Air Hujan
Hujan terjadi karena penguapan,
terutama air pemukaan laut yang naik ke atmosfer dan mengalami pendinginan
kemudian jatuh ke permukaan bumi. Proses penguapan tersebut terus berlangsung.,
misalnya pada saat butiran hujan jatuh ke permukaan bumi, sebagian akan menguap
sebelum mencapai permukaan bumi.
Sebagian akan tertahan
tanaman-tanaman dan oleh matahari diuapkan kembali ke atmosfer. Air hujan yang
sampai di permukaan bumi, akan mengisi cekungan, kubangan di permukaan bumi dan
sebagian akan mengalir pada permukaan bumi (Benyamin, 1997).
B. Siklus Air
Daur hidrologi sering juga
dipakai istilah water cycle atau siklus air. Suatu sirkulasi air yang
meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan
kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan rangkaian
proses berpindahnya air permukaan bumi dari suatu tempat ke tempat lainnya
hingga kembali ke tempat asalnya.
Air naik ke udara dari permukaan
laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air
atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh
radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup
tinggi/dingin untuk terjadi kondensasi. Uap air berubah jadi embun dan
seterusnya jadi hujan atau salju. Curahan (precipitation) turun ke
bawah, ke daratan atau langsung ke laut. Air yang tiba di daratan kemudian
mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut. Air yang tiba
di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke
laut melengkapi siklus air.
Dalam perjalanannya dari atmosfer
ke luar, air mengalami banyak interupsi. Sebagian dari air hujan yang turun
dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas
daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan
daun-daun. Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga
yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan
batuan sebagai air tanah.
Sebagian dari air tanah dihisap
oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration).
Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di
kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang
sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian
air mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke
laut ( surface run off ), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau
dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar
sebagai mata air.
1.
Siklus Pendek
Siklus
pendek adalah proses peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai
berikut :
- Penguapan air laut
karena pemanasan matahari di permukaan laut
- Air
laut mengalami perubahan bentuk menjadi gas
- Terjadi
kondensasi
- Pembentukan
awan
- Turun
hujan
- Hujan jatuh di permukaan air laut.
2.
Siklus Sedang
Siklus sedang adalah proses
peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
- Penguapan
air laut
- Kondensasi
- Angin menggerakkan uap air menuju
daratan
- Pembentukan awan
- Turun hujan di daerah daratan
- Air hujan akan mengalir
kembali ke laut melalui sungai
Siklus
sedang menghasilkan hujan yang turun di daratan.
3.
Siklus
Panjang
Siklus panjang adalah proses
peredaran atau daur ulang air dengan urutan sebagai berikut :
- Penguapan
- Sublimasi
- Terbentuk
awan yang mengandung kristal es
- Angin
menggerakan kristal es ke daratan
- Turun
hujan es ( hujan salju)
- Pembentukan
gletser
- Gletser
yang mencair membentuk aliran sungai
- Air sungai mengalir
menuju daratan.
Siklus
panjang (besar) menghasilkan hujan es atau hujan salju.
Keterangan
:
ü Evaporasi
/ transpirasi - Air yang ada di laut, di daratan, di sungai, di tanaman, dan
sebagainya, kemudian akan menguap ke angkasa (atmosfer)
dan kemudian akan menjadi awan. Pada keadaan jenuh uap air (awan) itu akan
menjadi bintik-bintik air yang selanjutnya akan turun (precipitation) dalam
bentuk hujan, salju, es.
ü Infiltrasi
/ perkolasi ke dalam tanah - Air bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah
dan pori-pori tanah dan batuan menuju muka air tanah. Air dapat bergerak akibat
aksi kapiler atau air dapat bergerak secara vertikal atau horizontal dibawah
permukaan tanah hingga air tersebut memasuki kembali sistem air permukaan.
ü Air
Permukaan - Air bergerak diatas permukaan tanah dekat dengan aliran utama dan
danau; makin landai lahan dan makin sedikit pori-pori tanah, maka aliran
permukaan semakin besar. Aliran permukaan tanah dapat dilihat biasanya pada
daerah urban. Sungai-sungai bergabung satu sama lain dan membentuk sungai utama
yang membawa seluruh air permukaan disekitar daerah aliran sungai menuju laut.
ü Evaporasi : penguapan dari badan air secara langsung.
ü Transpirasi : penguapan air yang terkandung dalam tumbuhan.
ü Respirasi : penguapan air dari tubuh hewan dan manusia.
ü Evapotranspirasi : perpaduan evaporasi dan transpirasi.
ü Kondensasi : proses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air
sebagai hasil pendinginan.
ü Presipitasi : segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi
yang meliputi hujan air, hujan es, hujan salju.
ü Infiltrasi : air yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam
tanah.
ü Perkolasi : air yang meresap terus sampai ke kedalaman tertentu
hingga mencapai air tanah atau groundwater.
ü Run off : air yang mengalir di atas permukaan tanah melalui
parit, sungai, hingga menuju ke laut.
A. Kelayakan Air
Kelayakan air dapat diukur
secara kualitas dan kuantitas. Kualitas air adalah sifat air dan kandungan
makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain dalam air.
Menurut Kusnaedi (2004),
syarat-syarat sumber mata air yang bisa digunakan sebagai air bersih adalah
sebagai berikut :
1. Kekeruhan
Air yang berkualitas harus
memenuhi persyaratan fisik seperti berikut jernih atau tidak keruh. Air yang
keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat.
Semakin banyak kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan dinyatakan
dengan satuan unit.
2. Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti
mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa
dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit, atau asin menunjukan
bahwa kualitas air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam
tertentu yang larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam
organik maupun asam anorganik.
4. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri
tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang berbau busuk
mengandung bahan-bahan organik yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.
5. Temperaturnya normal
Air yang baik harus memiliki
temperatur sama dengan temperatur udara (20o- 26o C). Air
yang secara mencolok mempunyai temperatur di atas atau di bawah temperatur
udara berarti mengandung zat-zat tertentu yang mengeluarkan atau menyerap
energi dalam air.
6. Tidak mengandung zat padatan
Bahan padat adalah bahan yang
tertinggal sebagai residu pada penguapan dan pengeringan pada suhu 103o
-105oC (Totok Sutrisno, 2004).
Disarikan oleh :
Iman Subekti, S.Pd.,
M.Pd.
Dosen PGSD – FKIP Universitas
Kristen Petra Surabaya.
Sebagai bahan Ujian
Akhir Semester Mata Kuliah Media Pembelajaran SD.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar