Narasi Perjanjian Baru


Nama                                      : Lacta Wida Rayu C.
NRP                                        : G11170003
Dosen Pengampu                  : Judith Grace Moulds, BSc, AKC, MA, M.Ed.
Mata Kuliah                          : Kajian Perjanjian Baru
Tanggal Pengumpulan         : 19 April 2018

NARASI
PERSIAPAN KEDATANGAN KRISTUS
400 Tahun Keheningan
Masa ini terletak sesudah zaman Maleakhi dan sebelum zaman Yesus. Selama 400 tahun  dunia ini sunyi, tanpa ada tulisan atau nubuatan dari para nabi. Pada kegelapan ini, bangsa Israel dikuasai oleh beberapa kerajaan. Meskipun pada masa ni disebut sebagai masa sunyi, namun bukan berarti Allah tidak ada, Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk mempersiapkan kedatangan Yesus seperti yang tertulis dalam Galatia 4 : 4 [1]. Apa saja yang Ia kerjakan ? Ia bekerja melalui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama 400 tahun masa keheningan itu. Yang pertama melalui peristiwa pembenagunan jalan yang dibuat oleh Kerajaan Romawi. Dengan jalan yang baik, maka ini akan mempermudah Yesus untuk menyebarkan Injil-Nya. Peristiwa yang kedua melalui penyebaran bahasa Yunani oleh Alexander Agung, yang merupakan Raja Yunani. Dengan hanya ada satu bahasa yang diketahahui oleh banyak orang, maka  hal ini akan semakin mempermudah Yesus dalam mengabarkan dan mengajarkan Injil kepada orang-orang. Yang ketiga adalah peristiwa perang yang memberi dampak damai bagi bangsa Romawi. Dengan kondisi yang damai seperti inilah, maka dengan mudah Injil  dapat masuk dan tersebar di daerah Romawi. Peristiwa yang terakhir adalah peristiwa pembangunan rumah ibadat yang disebut dengan sinagoge. Dengan adanya bangunan  ini, maka Yesus  dapat dengan mudah mengabarkan Injil kepada orang-orang yang sungguh ingin mencari Mesias. Allah bekerja melalui peristiwa-peristiwa tersebut.

Yohanes Pembaptis
Ketika tiba waktunya, maka Allah memakai Yohanes, yaitu  seorang anak yang lahir dari seorang perempuan yang bernama Elizabeth dan imam yang bernama Zakharia ( yang pada awalnya tidak percaya kepada malaikat Gabriel jika doanya telah dikabulkan oleh Tuhan, sehingga Tuhan membuatnya bisu). Tuhan memakai hidup Yohanes untuk mempersipkan jalan bagi Yesus. Yohanes begitu giat menyebarkan berita tentang kedatangan  Mesias kepada orang-orang. Ia membaptis mereka, dan menyiapkan hati semua orang untuk menerima Mesias. Banyak orang yang bertanya kepadanya “apakah engkau adalah Mesias? Atau  Elia? Atau nabi yang akan datang ?” Yohanes jujur mengatakan bahwa ia bukanlah Mesias itu. Ketika orang-orang sudah mulai berpusat pada semua perbuatannya, maka Yohanes segera mengatakan kepada mereka bahwa Mesias itu lebih tinggi dari dia, bahkan untuk membuka tali kasut-Nya pun ia tidak layak ( Yoh 1 : 27 ) [2].

YESUS SUDAH DATANG !
Kelahiran Tuhan Yesus.
Ketika waktunya sudah tiba maka lahirlah Yesus di kota Betlehem dari seorang dara yang bernama Maria dengan tunangannya yang bekerja sebagai tukang kayu yaitu Yusuf. Yesus adalah anak dari Roh Kudus, bukan berasal dari Yusuf. Kelahiran Tuhan Yesus ini telah dinubuatkan dalam kitab Yesaya 7:14 [3]. Pada mulanya Maria seperti merasa takut dengan berita yang disampaikan oleh malaikat Gabriel, namun ketika malaikat Gabriel menjelaskan bahwa bayi yang akan dikandungnya bukan sembarangan bayi, namun bayi yang dapat membawa dampak besar bagi kehidupan umat manusia. Kelahiran Yesus memiliki tujuan yang penting. Ya, maksut dari kelahiran Yesus di dunia ini adalah untuk menebus dosa manusia, seperti yang tertulis dalam  Matius 1 : 21 [4] . Yesus lahir di tempat yang tidak layak bagi seorang Raja. Ia lahir di  sebuah kandang domba. Ia lahir dari garis keturunan yang tidak sempurna (seorang pelacur) dan seseorang yang bukan asli bangsa Israel saja. Disini Tuhan ingin menjelaskan bahwa Ia memakai orang-orang yang dianggap kotor oleh dunia demi karya penyelamatan-Nya, serta Tuhan ingin menunjukkan bahwa Injil itu bersivat Universal, tanpa memihak golongan apapun. Ya, Yesus datang di dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani seperti yang tertulis dalam Markus 10 : 45 [5].
Persiapan untuk Pelayanan
Sebagai tanda bahwa Yesus telah diserahkan kepada Tuhan, maka Maria menyerahkan Yesus untuk disunat pada usianya yang ke 8 hari. Ini juga menjadi tanda perjanjian antara Allah dengan keturunan Abraham (Kejadian 17 : 10) [6]. Pelayanan Yesus yang pertama kali terjadi pada waktu Ia menunjukkan identitas diri-Nya di Bait Allah ketika Ia berusia 12 th. Dimana pada waktu itu Yesus tertinggal di Yerusalem dari rombongan-Nya tanpa sepengetahuan dari orangtua-Nya. Namun setelah Maria  dan Yusuf mencari-Nya, ternyata Ia sedang berada dalam Bait Allah dan sedang mendengarkan alim ulama serta bertanya jawab dengan mereka. Dan pada momen inilah Yesus secara tidak langsung mengatakan identitas diri-Nya bahwa Ia adalah Anak Bapa ( Lukas 2 : 49 ) [7]. Setelah Ia berusia 30 th, maka Ia menyerahkan diri-Nya untuk dibaptiskan oleh Yohanes di sungai Yordan. Hal ini karena baptis merupakan syarat bagi kita untuk melakukan pelayanan Injili. Setelah Ia dibaptis, maka mulailah pengajaran Tuhan Yesus sebagai Guru.

PERKATAAN DAN PEKERJAAN YESUS
Yesus berterus terang kepada orang-orang bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25)[8]. Ia mengatakan demikian kepada orang-orang karena Ia ingin menegaskan bahwa sumber kehidupan semua orang hanyalah berasal dari Yesus. Walaupun orang tersebut telah “mati” baik secara  rohani maupun secara fisik, maka ketika kita percaya dan mengimani bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup, Yesus akan sanggup membangkitkan kehidupan kita. Dengan kebangkitan ini, maka  orang yang telah dibangkitkan-Nya itu akan selalu berjalan bersama dengan Tuhan serta mendapatkan kehidupan baru bersama dengan Tuhan Yesus.  
Ia tidak hanya sekedar berkata-kata saja tentang siapa diri-Nya sebenarnya. Sebalinya, Ia mampu menunjukkan identitas-Nya tersebut melalui mujizat yang dikerjakan-Nya. salah satu mujizat tersebut adalah Lazarus yang dibangkitkan oleh Tuhan Yesus (Yohanes 11 : 1-44). Memang pada mulanya orang-orang tidak percaya jika Lazarus dapat dibangkitkan (khususnya Martha), namun setelah Yesus mengucap syukur kepada Bapa, Ia segera membangkitkan Lazarus. Di sisi lain banyak orang yang tercengang bahkan masih tidak percaya  terhadap mujizat yang dibuat oleh Yesus (khususnya orang-orang Farisi). Namun di sisi yang lain, banyak orang juga yang menjadi percaya kepada-Nya dan mengikuti-Nya. Pada ayat yang ke-25, Yesus terang-terangan mengatakan bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup, serta Ia meemperkuat Firman-Nya itu pada ayatnya yang ke-40 yang berkata bahwa jika kita percaya, maka kita akan melihat kemuliaan Allah.
Tuhan Yesus memang sangat  adil. Ia tidak hanya menunjukkan identitas-Nya melalui kata-kata saja, namun juga melalui tindakan nyata (Mujizat). Yesus menunjukkan “jati diri-Nya” dengan cara yang luarbiasa dan ajaib. Tidak hanya luarbiasa dan ajaib, namun juga cara yang tidak pernah dipikirkan ataupun dibayangkan oleh manusia. Dengan cara yang demikian seharusnya kita tersadarkan bahwa hanya Dialah satu-satunya sumber kehidupan, dan hanya Dialah yang sanggup  melakukan segala perkara. Dan pada akhirnya, kita tersadarkan juga bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan Allah untuk datang ke dunia sebagai penebus dosa seluruh umat manusia.


KEMATIAN, KEBANGKITAN, DAN KENAIKAN YESUS
Setelah 3 tahun Yesus melayani sebagai guru dengan melakukan berbagai mujizat bagi orang-orang untuk menyatakan bahwa Ia benar-benar Mesias yang dinubuatkan, maka tiba masanya bagi Yesus untuk menyempurnakan pekerjaanNya di dunia ini.
Penyempurnaan misi-Nya ini dimulai ketika Yesus memasuki kota Yerusalem. Banyak orang di Yerusalem yang mengeluk-elukkan kedatangan Yesus. Orang banyak itu begitu menghormati kedatangan Yesus, ada yang menghamparkan pakaiannya sebagai alas atau “karpet” bagi Yesus ketika Ia lewat, ada pula yang memotong ranting pohon untuk disebarkan di jalan. Ini sebagai tanda penghormatan mereka kepada Yesus yang saat itu sedang memasuki kota Yerusalem. Orang banyak itu menyoraki Yesus dengan berkata : “Hosana bagi Anak Daud” ( Matius 21 : 9 )[9]. Setelah memasuki kota Yerusalem, Yesus menyucikan Bait Allah dari perdanganan atau bisnis yang biasa dilakukan oleh penduduk sekitar. Selain mujizat dan pengajaran Yesus, hal inilah yang kemudian juga membuat ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi marah besar kepada Yesus sehingga mereka bersekongkol untuk menangkap dan membunuh Yesus.
***
Ketika Yesus sedang mengajar murid-murid di Bukit Zaitun ( 2 hari sebelum Paskah ), Yesus memberitahukan bahwa 2 hari lagi ( tepatnya hari Paskah ) Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan ( Matius 26 : 1 – 2 )[10]. Lalu Yesus pergi ke Betania. Di Betania ada seorang perempan yang mengurapi Yesus dengan minyak wangi yang mahal harganya. Di saat Yesus sedang memberikan penjelasan kepada murid-murid-Nya terkait dengan pengurapan yang dilakukan oeh perempuan ini, ada satu murid Yesus yang berhianat. Ia bernama Yudas Iskariot Yudas pergi menemui imam-imam kepala untuk menjual Yesus seharga 30 keping uang perak. Imam-imam kepala dan Yudas menyusun rencana untuk menangkap Yesus.
Sebelum Yesus ditangkap oleh imam-imam kepala, Yesus mengadakan perjamuan malam terkahir. Tepat di momen itu-lah Yesus mengatakan bahwa akan ada di antara murid-murid-Nya yang akan menyerahkan Yesus ( Matius 26 : 21 )[11]. Selain itu, Yesus mengambil sebuah roti, mengucap berkat dan memecah-mecahkannya serta memberikan itu kepada murid-muridnya dengan berkata : “Ambillah, makanlah, inilah tubuhku” ( Matius 26 : 26). Sesudah itu, maka pergilah Yesus dan murid-murid-Nya itu ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus mengatakan bahwa iman murid-murid akan tergocang bahkan akan ada satu murid ( Petrus ) yang menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok. Ketika tiba di Bukit Zaitun, Yesus mengambil waktu untuk berdoa kepada Bapa.
Tidak lama kamudian, Yudas datang dengan membawa pasukan untuk menangkap Yesus. Ia diserahkan kepada Mahkamah Agama untuk diadili. Di sana banyak kesaksian palsu yang dilontarkan oleh imam-imam kepala. Setelah dibawa kepada Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus untuk diadili. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menghasut masyarakat untuk mengatakan bahwa Yesus harus disalibkan. Tidak banyak yang bisa dilakukan oleh Pontius Pilatus karena ia melihat bahwa kondisi semakin kacau jika keinginan mereka tidak dikabulkan. Akhirnya Pontius Pilatus mengabulkan permintaan orang banyak itu untuk menyalibkan Yesus. Yesus tidak hanya diolok-olok, namun Ia juga disiksa dengan cambuk yang di setiap ujungnya terbuat dari timah bergerigi dan tulang-tulang domba yang ditajamkan untuk merobek tubuh Yesus Kristus. Penderitaan Yesus tidak berhent sampai di sini. Yesus harus memikul kayu salib yang begitu berat menuju ke bukit Golgota. Seletah sampai di Bukit Golgota, maka tibalah untuk menyalibkan Yesus. Hingga pada akhirnya Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa ketika darah-Nya benar-benar telah habis tercurah untuk penebusan dosa setiap manusia. Yesus dipastikan meninggal pada pukul tiga dini hari.
Karya penyelamatan yang Yesus lakukan memang sudah selesai. Namun tidak berhenti sampai di situ saja. Yesus Kristus yang adalah Sang Mesias menyempurnakan karya penyelamatan umat manusia dengan sebuah pembuktian. Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia mampu mengalahkan kematian. Ya.. Dia bangkit pada hari yang ke-tiga seperti yang Ia katakan sebelumnya ( Maatius 20 : 19)[12]. Yesus menggenapi apa yang Ia katakana. Hal ini dilakukan Yesus untuk membuktikan kepada murid-murid-Nya dan kepada seluruh orang yang percaya bahwa Ia berkuasa atas hidup dan mati. Selain itu, jika Yesus tidak membuktikan bahwa Ia mampu untuk bangkit dari antara orang mati, maka kepercayaan mereka selama ini akan menjadi sia-sia belaka ( 1 Korintus 15 : 17 )[13].
Yesus bangkit dan menampakkan diri-Nya kepada murid-murid-Nya selama 40 hari. Yesus mengatakan kepada seluruh murid bahwa mereka harus mengabarkan kepada seluruh manusia tentang apa saja yang telah Tuhan ajarkan kepada mereka ( Matius 28 : 19-20 )[14]. Hal ini tidak hanya untuk murid-murid Yesus pada zaman itu saja, namun juga untuk kita. Sebagai murid Yesus, kita harus giat menyebarkan Injil kepada dunia. Agar setiap orang menjadi percaya kepada Yesus Sang Mesias yang hidup. Setelah Yesus menyampaikan amanat agung ini kepada setiap murid, maka Yesus naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang setia dan percaya kepada Yesus Kristus.
KEDATANGAN ROH KUDUS
Masa Pentakosta-pun tiba, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang beterbangan dan hinggap pada setiap mereka. Setelah itu penuhlah mereka dengan Roh Kudus sehingga mereka (Orang Galilea ) mampu berkata-kata dengan bahasa yang tidak pernah mereka pelajari sebelumnya ( bahasa orang Yahudi ). Hal ini yang kemudian membuat orang-orang Yahudi bingung dan tercengang heran. Begitulah Yesus menurunkan Roh Kudus untuk semua orang percaya. Dengan cara dan rupa yang tidak biasa Tuhan menurunkan Roh Kudus untuk memperlengkapi orang-orang yang diutusnya  menjadi surat-surat Kristus.
GEREJA AWAL DIBENTUK
Roh Kudus yang diberikan oleh Allah ternyata membawa transformasi dalam kehidupan orang percaya. Sehingga orang-orang percaya yang telah ditransformasikan oleh Roh Kudus tersebut berkumpul dan membentuk sebuah persekutuan orang percaya, yang biasa disebut dengan gereja. Dalam gereja awal ini, kita bisa melihat bagaimana jemaat-jemaatnya memiliki keberanian yang luarbiasa dalam penyebaran Injil. Mereka juga memiliki semangat yang tinggi untuk selalu berkumpul, berdoa, dan belajar akan Firman Tuhan. Selain itu mereka memiliki kasih yang sungguh murni. Mereka selalu membagikan apa yang mereka miliki kepada janda-janda miskin dan semua orang yang membutuhkan.
Gereja mula-mula dipimpin oleh Petrus. Gereja diutus oleh Tuhan untuk membawa kabar baik, mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria, sampai ke ujung bumi ( Kisah Para Rasul 1 : 8 )[15]. Dengan adanya gereja mula-mula ini, banyak orang yang belum percaya kepada Yesus berubah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa gereja mula-mula tidak memilki tantangan dan hambatan. Gereja mula-mula memiliki banyak tantangan ( baik dari dalam maupun luar ). Dari luar, orang-orang yang menyebarkan Injil ini banyak mengalami penganiayaan oleh bangsa lain, sedangkan dari dalam ada warga jemaat yang ternyata memiliki kedagingan yang lebih tinggi, sehingga muncullah penghianatan yang dilakukan oleh anggota gereja sendiri.
PERTOBATAN SAULUS
Salau satu yang menjadi misionaris dari gereja awal adalah Paulus. Paulus adalah misionaris yang memiliki masa lalu yang tidak baik. Sebelum bertobat, Paulus memiliki nama Saulus. Ia banyak dikenal oleh orang sebagai penganiaya jemaat Kristen. Saulus tidak segan-segan untuk membuuh setiap orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan. Namun Saulus bertobat ketika ia sedang melakukan perjalanan ke Damsyik. Saulus melihat cahaya yang begitu terang sehingga membutakan matanya selama 3 hari, tidak hanya buta namun Saulus juga tidak dapat makan dan minum selama 3 hari. Kondisi ini berakhir ketika ada hamba Tuhan yang Ia utus untuk menyembukan Saulus, ia bernama Ananias. Setelah Ananias menumpangkan tangan kepada Saulus, maka Saulus dapat melihat kembali dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Setelah dibaptis inilah ia berganti nama menjaddi Paulus.
Setelah bertobat, Paulus dengan giat memberitakan Injil di rumah-rumah ibadat. Paulus mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah. Orang-orang yang mendengarkan Paulus-pun tampak bingung dan heran. Karena Paulus yang mereka kenal selama ini adalah Saulus yang selalu menagkap dan membunuh orang-orang yang percaya kepada Yesus.

ALLAH MEMBANGUN GEREJA-NYA
Allah memang telah memakai dan memperlengkapi Paulus untuk membangun gereja-Nya yang ada di dunia ini. Pelayanan pertama Paulus dimulai dari Antiokhia. Ia mengabarkan berita tantang Yesus yang hidup, mati dan bangkit untuk menyelmatkan orang-orang yang percaya kepada Dia bersama dengan Barnabas. Dari pelayanannya di Antiokhia, banyak orang yang bertobat dan mengikut Yesus. Selama perjalanan misi yang pertama, yaitu dari daerah Siria, Siprus, Lisia, Galatia, hingga kembali lagi ke Lisia dan Siria (Antiokhia) Paulus banyak melakukan mujizat-mujizat yang dikehendaki oleh Allah untuk menyatakan kebesaran dan kekuasaan-Nya melalui Paulus. Walaupun banyak orang yang percaya dan mengikut Yesus, namun Paulus ternyata menuai penganiayaan dari orang-orang Yahudi yang tidak menyukai pelayanan Paulus. Total perjalanan yang harus ditempuh oleh Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misinya yang pertama adalah ± 2250 km.
Paulus melanjutkan perjalanan misinya yang kedua. Pelayanan misi ini jauh lebih luas jika dibandingkan dengan misi yang pertama , yaitu ± 4500 km. Berbeda dengan pelayanan misinya yang pertama, pada misi yang kedua ini Paulus mengajar Silas dan Timotius. Mereka memulai pelayanannya dari Antiokia, lalu melanjutkannya di Filipi. Di Filipi, Paulus mengusir roh jahat yang ada dalam tubuh seorang perempuan. Namun karena hal ini, maka Paulus dan Silas harus diserahkan kepada kepala penjara untuk dipenjarakan. Di dalam penjara, Paulus dan Silas berkali-kali mendapatkanderaan. Kaki mereka dipasung agar mereka tidak bisa melarikan diri. Namun Tuhan tidak tinggal diam ketika mengetahui bahwa murid-Nya diperlakukan demikian. Sehingga Tuhan memberikan mujizat kepada Paulus dan Silas. Dengan gempa bumi yang hebat, maka Paulus dan Silas terlepas dari pasungan yang membelenggu kakinya. Mereka terus melanjutkan perjalanannya ke daerah Silsia, Galatia, Asia hingga kembali lagi ke Siria ( Antiokhia ).
Tidak berbeda dengan perjalanan-perjalanan yang sebelumnya, diperjalanan yang ketiga ini, Paulus kembali dianiaya dan dipenjarakan karena pelayanan Injilnya. Pelayanan yang ketiga ini diperkirakan sejauh 4300 km. Paulus memulai perjalanannya dari Antiokhia (Syiria). Kemudian ia melanjutkan ke daerah Galatia, Asia, Makedonia, Rodes, Lisia, Siria, dan berakhir di Yerusalem ( Palestina ). Paulus tidak pernah menyerah dalam mengerjakan visi pelayanan Injil Yesus. Tuhan juga selalu menyertai Paulus kemanapun ia pergi. Sehingga ketika Paulus mendapatkan penganiayaan sekalipun, ia tetap teguh untuk melakukan pelayanan ini. Perjalanan Paulus diakhiri ketika ia melakukan perjalanan misi lagi, yaitu dari Yerusalem hingga ke Roma. Perjalanan ini diperkirakan sejauh 3.400 km. Dan di Roma inilah kemungkinan Paulus meninggal dan mengakhiri pelayanan Injil dengan setia.
PENJELASAN RENCANA ALLAH : SURAT-SURAT
Ternyata selama Paulus dianiaya dan dipernjarakan, ia tidak pernah berhenti untuk menyebarkan Injil dan semangat, baik itu kepada rekan kerjanya maupun kepada jemaat-jemaatnya. Ia tetap berkarya untuk Kristus melalui surat-surat yang ia tulis. Ia menulis surat untuk jemaatnya yang berada di Roma ( untuk memberikan doktrin yang menguatkan dan menghibur jemaat ), di Korintus ( sebagai usaha untuk mengembalikan jemaat kepada dasar yang semula, yaitu Yesus Kristus ), di Galatia ( untuk memastikan bahwa jemaat tetap berada dalam iman dan doktrin yang benar ), di Efesus ( untuk menegaskan dan memperlengkapi jemaat Efesus yang sudah matang ), di Filipi ( sebagai rasa syukur Paulus atas perhatian dan pelayanan kasih jemaat Filipi ), di Kolose ( untuk mengajarkan etika ), di Tesalonika ( berusaha meluruskan soal kesalahpahaman tentang kedatangan Yesus yang kedua kalinya ) dan untuk rekan-rekan kerjanya seperti Timotius ( menguatkan Timotius terkait tugas penggembalaannya ), Titus ( untuk menguatkan saudara seimannya, Titus, yang ditugasinya memimpin gereja yang didirikan Paulus dalam salah satu perjalanan misinya ),  serta Filemon ( untuk meminta Filemon menerima Onesimus sebagai saudara di dalam Kristus, bukan lagi sebagai budak ). Paulus juga menuliskan surat Ibrani ( untuk menyerukan kepada mereka yang dianiaya untuk tetap hidup di dalam anugerah Yesus Kristus ).
Semua surat-surat yang dituliskan oleh Paulus di atas semata-mata untuk memperjelas rencana Allah dalam kehidupan mereka agar mereka selalu hidup seturut dengan kehendak Kristus melalui doktrin-doktrin yang tepat.
PEMULIHAN AKHIR
Semua pelayanan dan rencana yang Yesus siapkan mulai dari ketika Ia masih dinubuatkan hingga mengutus semua murid-murid-Nya untuk pergi memberitakan Injil ke ujung bumi adalah bukan hanya untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan saja, namun  untuk mengabarkan bahwa akan ada pemulihan akhir bagi setiap orang. Yesus akan datang untuk yang kedua kalinya. Kedatangan-Nya sungguh berbeda sekali dengan kedatangan-Nya yang  pertama kali. Ia datang yang kedua kalinya dengan penuh kemuliaan, dan semua orang dapat menyadari kedatangan-Nya sebagai Tuhan. Suasana kedatangan-Nya sangat mencekam, tegang sehingga semua bangssa akan meratapi Dia ( Wahyu 1 : 7 )[16]. Ia akan datang ketika Injil telah diberitakan dan disebarkan ke seluruh dunia. Namun demikian, tidak akan ada orang yang mengetahui secara pasti kapan hal ini akan terjadi. Karena Yesus datang sama seperti pencuri yang tidak pernah diketahui kapan datangnya.Walaupun demikian, sikap kita sebagai orang percaya adalah harus selalu berjaga-jaga ( Wahyu 6 : 15 )[17] dengan segala persiapan yang matang. Agar ketika Yesus datang, kita sudah berada dalam kondisi yang siap.
Lalu apa yang akan terjadi dengan orang percaya ? Ya, orang percaya akan tetap menghadapi penghakiman. Karena penghakiman Tuhan diperuntukkan bagi semua orang. Bagi orang percaya, penghakiman berarti masa pertanggungjawaban di depan Tuhan atas kehidupan yang telah ia terima dari Tuhan. Namun bagi orang yang tidak percaya, penghakiman berarti tahap sebelum mereka mendapatkan penghukuman dari Allah, yaitu dicampakkan ke dalam lautan api. Semua orang percaya akan naik dan bangkit bersama-sama dengan Kristus ke dalam sorga untuk selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan. Di sanalah setiap orang percaya akan mendapatkan kekekalan yang sejati, dimana tidak ada lagi tangis, sengsara, tidak akan ada lagi malam, dan tidak akan ada lagi  kepahitan di dalam hati. Yang ada hanyalah kebenaran dan penyembahan di hadirat Tuhan serta belajar firman Tuhan.
Itu semua adalah cerita tentang semua yang telah dipersiapkan dan dikerjakan oleh Yesus Kristus Sang Mesias bagi kita yang percaya kepada-Nya.



[1] Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
[2] Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
[3] “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” 
[4] “ Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
[5] “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
[6] Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
[7] Jawab-Nya kepada mereka: "Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?"
[8] Jawab Yesus :” Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku; ia akan hidup waaupun ia sudah mati,
[9] Dan orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang berseru katanya : “Hosana bagi Anak Daud, diberkatlah Dia yang datang dalam nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi !”
[10] Setelah Yesus selesai dengan segala pegajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya : “Kamu tahun, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
[11] Dan ketika mereka sedang makan. Ia berkata : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
[12] Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari ketiga Ia akan dibangkitkan.”
[13] Dan jika Kristustidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
[14] Karena itu pergilah,jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah merekadala nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman.
[15] Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.
[16] Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.
[17] “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jejak Kaki Lacta. Ceritakan padaku, mungkin kelak aku akan lupa....  Ajarkan semuanya kepadaku, mungkin suatu saat nanti aku bisa m...