Nama : Lacta
Wida Rayu C.
NRP :
G11170003
Dosen Pengampu : Judith Grace Moulds, BSc,
AKC, MA, M.Ed.
Mata Kuliah : Kajian Perjanjian
Baru
NARASI
PERSIAPAN KEDATANGAN KRISTUS
400 Tahun Keheningan
Masa ini terletak sesudah zaman Maleakhi dan sebelum
zaman Yesus. Selama 400 tahun dunia ini
sunyi, tanpa ada tulisan atau nubuatan dari para nabi. Pada kegelapan ini,
bangsa Israel dikuasai oleh beberapa kerajaan. Meskipun pada masa ni disebut sebagai
masa sunyi, namun bukan berarti Allah tidak ada, Ia hanya menunggu waktu yang
tepat untuk mempersiapkan kedatangan Yesus seperti yang tertulis dalam Galatia 4 : 4 [1]. Apa saja yang Ia kerjakan ? Ia bekerja
melalui peristiwa-peristiwa penting yang terjadi selama 400 tahun masa
keheningan itu. Yang pertama melalui peristiwa pembenagunan jalan yang dibuat
oleh Kerajaan Romawi. Dengan jalan yang baik, maka ini akan mempermudah Yesus
untuk menyebarkan Injil-Nya. Peristiwa yang kedua melalui penyebaran bahasa
Yunani oleh Alexander Agung, yang merupakan Raja Yunani. Dengan hanya ada satu
bahasa yang diketahahui oleh banyak orang, maka
hal ini akan semakin mempermudah Yesus dalam mengabarkan dan mengajarkan
Injil kepada orang-orang. Yang ketiga adalah peristiwa perang yang memberi
dampak damai bagi bangsa Romawi. Dengan kondisi yang damai seperti inilah, maka
dengan mudah Injil dapat masuk dan
tersebar di daerah Romawi. Peristiwa yang terakhir adalah peristiwa pembangunan
rumah ibadat yang disebut dengan sinagoge. Dengan adanya bangunan ini, maka Yesus dapat dengan mudah mengabarkan Injil kepada
orang-orang yang sungguh ingin mencari Mesias. Allah bekerja melalui
peristiwa-peristiwa tersebut.
Yohanes Pembaptis
Ketika tiba waktunya, maka Allah memakai Yohanes,
yaitu seorang anak yang lahir dari
seorang perempuan yang bernama Elizabeth dan imam yang bernama Zakharia ( yang
pada awalnya tidak percaya kepada malaikat Gabriel jika doanya telah dikabulkan
oleh Tuhan, sehingga Tuhan membuatnya bisu). Tuhan memakai hidup Yohanes untuk
mempersipkan jalan bagi Yesus. Yohanes begitu giat menyebarkan berita tentang
kedatangan Mesias kepada orang-orang. Ia
membaptis mereka, dan menyiapkan hati semua orang untuk menerima Mesias. Banyak
orang yang bertanya kepadanya “apakah engkau adalah Mesias? Atau Elia? Atau nabi yang akan datang ?” Yohanes
jujur mengatakan bahwa ia bukanlah Mesias itu. Ketika orang-orang sudah mulai
berpusat pada semua perbuatannya, maka Yohanes segera mengatakan kepada mereka
bahwa Mesias itu lebih tinggi dari dia, bahkan untuk membuka tali kasut-Nya pun
ia tidak layak ( Yoh 1 : 27 ) [2].
YESUS SUDAH DATANG !
Kelahiran Tuhan Yesus.
Ketika waktunya sudah tiba maka lahirlah Yesus di
kota Betlehem dari seorang dara yang bernama Maria dengan tunangannya yang
bekerja sebagai tukang kayu yaitu Yusuf. Yesus adalah anak dari Roh Kudus,
bukan berasal dari Yusuf. Kelahiran Tuhan Yesus ini telah dinubuatkan dalam
kitab Yesaya 7:14 [3]. Pada mulanya
Maria seperti merasa takut dengan berita yang disampaikan oleh malaikat
Gabriel, namun ketika malaikat Gabriel menjelaskan bahwa bayi yang akan
dikandungnya bukan sembarangan bayi, namun bayi yang dapat membawa dampak besar
bagi kehidupan umat manusia. Kelahiran Yesus memiliki tujuan yang penting. Ya,
maksut dari kelahiran Yesus di dunia ini adalah untuk menebus dosa manusia,
seperti yang tertulis dalam Matius 1 :
21 [4] . Yesus lahir di
tempat yang tidak layak bagi seorang Raja. Ia lahir di sebuah kandang domba. Ia lahir dari garis
keturunan yang tidak sempurna (seorang pelacur) dan seseorang yang bukan asli
bangsa Israel saja. Disini Tuhan ingin menjelaskan bahwa Ia memakai orang-orang
yang dianggap kotor oleh dunia demi karya penyelamatan-Nya, serta Tuhan ingin
menunjukkan bahwa Injil itu bersivat Universal, tanpa memihak golongan apapun.
Ya, Yesus datang di dunia ini bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani
seperti yang tertulis dalam Markus 10
: 45 [5].
Persiapan untuk
Pelayanan
Sebagai tanda bahwa Yesus telah diserahkan kepada
Tuhan, maka Maria menyerahkan Yesus untuk disunat pada usianya yang ke 8 hari.
Ini juga menjadi tanda perjanjian antara Allah dengan keturunan Abraham
(Kejadian 17 : 10) [6]. Pelayanan Yesus
yang pertama kali terjadi pada waktu Ia menunjukkan identitas diri-Nya di Bait
Allah ketika Ia berusia 12 th. Dimana pada waktu itu Yesus tertinggal di
Yerusalem dari rombongan-Nya tanpa sepengetahuan dari orangtua-Nya. Namun
setelah Maria dan Yusuf mencari-Nya,
ternyata Ia sedang berada dalam Bait Allah dan sedang mendengarkan alim ulama
serta bertanya jawab dengan mereka. Dan pada momen inilah Yesus secara tidak
langsung mengatakan identitas diri-Nya bahwa Ia adalah Anak Bapa ( Lukas 2 : 49
) [7]. Setelah Ia
berusia 30 th, maka Ia menyerahkan diri-Nya untuk dibaptiskan oleh Yohanes di
sungai Yordan. Hal ini karena baptis merupakan syarat bagi kita untuk melakukan
pelayanan Injili. Setelah Ia dibaptis, maka mulailah pengajaran Tuhan Yesus
sebagai Guru.
PERKATAAN DAN PEKERJAAN
YESUS
Yesus berterus terang kepada orang-orang bahwa Ia
adalah kebangkitan dan hidup (Yohanes 11:25)[8]. Ia mengatakan
demikian kepada orang-orang karena Ia ingin menegaskan bahwa sumber kehidupan
semua orang hanyalah berasal dari Yesus. Walaupun orang tersebut telah “mati”
baik secara rohani maupun secara fisik,
maka ketika kita percaya dan mengimani bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup,
Yesus akan sanggup membangkitkan kehidupan kita. Dengan kebangkitan ini,
maka orang yang telah dibangkitkan-Nya
itu akan selalu berjalan bersama dengan Tuhan serta mendapatkan kehidupan baru
bersama dengan Tuhan Yesus.
Ia tidak hanya sekedar berkata-kata saja tentang
siapa diri-Nya sebenarnya. Sebalinya, Ia mampu menunjukkan identitas-Nya tersebut
melalui mujizat yang dikerjakan-Nya. salah satu mujizat tersebut adalah Lazarus
yang dibangkitkan oleh Tuhan Yesus (Yohanes 11 : 1-44). Memang pada mulanya
orang-orang tidak percaya jika Lazarus dapat dibangkitkan (khususnya Martha),
namun setelah Yesus mengucap syukur kepada Bapa, Ia segera membangkitkan
Lazarus. Di sisi lain banyak orang yang tercengang bahkan masih tidak
percaya terhadap mujizat yang dibuat
oleh Yesus (khususnya orang-orang Farisi). Namun di sisi yang lain, banyak
orang juga yang menjadi percaya kepada-Nya dan mengikuti-Nya. Pada ayat yang
ke-25, Yesus terang-terangan mengatakan bahwa Ia adalah kebangkitan dan hidup,
serta Ia meemperkuat Firman-Nya itu pada ayatnya yang ke-40 yang berkata bahwa
jika kita percaya, maka kita akan melihat kemuliaan Allah.
Tuhan Yesus memang sangat adil. Ia tidak hanya menunjukkan
identitas-Nya melalui kata-kata saja, namun juga melalui tindakan nyata
(Mujizat). Yesus menunjukkan “jati diri-Nya” dengan cara yang luarbiasa dan
ajaib. Tidak hanya luarbiasa dan ajaib, namun juga cara yang tidak pernah
dipikirkan ataupun dibayangkan oleh manusia. Dengan cara yang demikian
seharusnya kita tersadarkan bahwa hanya Dialah satu-satunya sumber kehidupan,
dan hanya Dialah yang sanggup melakukan
segala perkara. Dan pada akhirnya, kita tersadarkan juga bahwa Yesus adalah
Mesias yang dijanjikan Allah untuk datang ke dunia sebagai penebus dosa seluruh
umat manusia.
KEMATIAN, KEBANGKITAN,
DAN KENAIKAN YESUS
Setelah 3 tahun Yesus melayani sebagai guru dengan
melakukan berbagai mujizat bagi orang-orang untuk menyatakan bahwa Ia
benar-benar Mesias yang dinubuatkan, maka tiba masanya bagi Yesus untuk menyempurnakan
pekerjaanNya di dunia ini.
Penyempurnaan misi-Nya ini dimulai ketika Yesus
memasuki kota Yerusalem. Banyak orang di Yerusalem yang mengeluk-elukkan
kedatangan Yesus. Orang banyak itu begitu menghormati kedatangan Yesus, ada
yang menghamparkan pakaiannya sebagai alas atau “karpet” bagi Yesus ketika Ia
lewat, ada pula yang memotong ranting pohon untuk disebarkan di jalan. Ini
sebagai tanda penghormatan mereka kepada Yesus yang saat itu sedang memasuki
kota Yerusalem. Orang banyak itu menyoraki Yesus dengan berkata : “Hosana bagi
Anak Daud” ( Matius 21 : 9 )[9]. Setelah
memasuki kota Yerusalem, Yesus menyucikan Bait Allah dari perdanganan atau
bisnis yang biasa dilakukan oleh penduduk sekitar. Selain mujizat dan
pengajaran Yesus, hal inilah yang kemudian juga membuat ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi marah besar kepada Yesus sehingga mereka bersekongkol untuk
menangkap dan membunuh Yesus.
***
Ketika Yesus sedang mengajar murid-murid di Bukit
Zaitun ( 2 hari sebelum Paskah ), Yesus memberitahukan bahwa 2 hari lagi (
tepatnya hari Paskah ) Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan ( Matius
26 : 1 – 2 )[10]. Lalu Yesus
pergi ke Betania. Di Betania ada seorang perempan yang mengurapi Yesus dengan
minyak wangi yang mahal harganya. Di saat Yesus sedang memberikan penjelasan
kepada murid-murid-Nya terkait dengan pengurapan yang dilakukan oeh perempuan
ini, ada satu murid Yesus yang berhianat. Ia bernama Yudas Iskariot Yudas pergi
menemui imam-imam kepala untuk menjual Yesus seharga 30 keping uang perak.
Imam-imam kepala dan Yudas menyusun rencana untuk menangkap Yesus.
Sebelum Yesus ditangkap oleh imam-imam kepala, Yesus
mengadakan perjamuan malam terkahir. Tepat di momen itu-lah Yesus mengatakan
bahwa akan ada di antara murid-murid-Nya yang akan menyerahkan Yesus ( Matius
26 : 21 )[11].
Selain itu, Yesus mengambil sebuah roti, mengucap berkat dan
memecah-mecahkannya serta memberikan itu kepada murid-muridnya dengan berkata :
“Ambillah, makanlah, inilah tubuhku” ( Matius 26 : 26). Sesudah itu, maka
pergilah Yesus dan murid-murid-Nya itu ke Bukit Zaitun. Di sanalah Yesus
mengatakan bahwa iman murid-murid akan tergocang bahkan akan ada satu murid (
Petrus ) yang menyangkal Yesus 3 kali sebelum ayam berkokok. Ketika tiba di
Bukit Zaitun, Yesus mengambil waktu untuk berdoa kepada Bapa.
Tidak lama kamudian, Yudas datang dengan membawa
pasukan untuk menangkap Yesus. Ia diserahkan kepada Mahkamah Agama untuk
diadili. Di sana banyak kesaksian palsu yang dilontarkan oleh imam-imam kepala.
Setelah dibawa kepada Mahkamah Agama, Yesus dibawa ke hadapan Pontius Pilatus
untuk diadili. Imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi menghasut masyarakat
untuk mengatakan bahwa Yesus harus disalibkan. Tidak banyak yang bisa dilakukan
oleh Pontius Pilatus karena ia melihat bahwa kondisi semakin kacau jika
keinginan mereka tidak dikabulkan. Akhirnya Pontius Pilatus mengabulkan
permintaan orang banyak itu untuk menyalibkan Yesus. Yesus tidak hanya
diolok-olok, namun Ia juga disiksa dengan cambuk yang di setiap ujungnya terbuat
dari timah bergerigi dan tulang-tulang domba yang ditajamkan untuk merobek
tubuh Yesus Kristus. Penderitaan Yesus tidak berhent sampai di sini. Yesus
harus memikul kayu salib yang begitu berat menuju ke bukit Golgota. Seletah
sampai di Bukit Golgota, maka tibalah untuk menyalibkan Yesus. Hingga pada
akhirnya Yesus menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa ketika darah-Nya benar-benar
telah habis tercurah untuk penebusan dosa setiap manusia. Yesus dipastikan
meninggal pada pukul tiga dini hari.
Karya penyelamatan yang Yesus lakukan memang sudah
selesai. Namun tidak berhenti sampai di situ saja. Yesus Kristus yang adalah
Sang Mesias menyempurnakan karya penyelamatan umat manusia dengan sebuah
pembuktian. Yesus Kristus membuktikan bahwa Ia mampu mengalahkan kematian. Ya..
Dia bangkit pada hari yang ke-tiga seperti yang Ia katakan sebelumnya ( Maatius
20 : 19)[12].
Yesus menggenapi apa yang Ia katakana. Hal ini dilakukan Yesus untuk
membuktikan kepada murid-murid-Nya dan kepada seluruh orang yang percaya bahwa
Ia berkuasa atas hidup dan mati. Selain itu, jika Yesus tidak membuktikan bahwa
Ia mampu untuk bangkit dari antara orang mati, maka kepercayaan mereka selama
ini akan menjadi sia-sia belaka ( 1 Korintus 15 : 17 )[13].
Yesus bangkit dan menampakkan diri-Nya kepada
murid-murid-Nya selama 40 hari. Yesus mengatakan kepada seluruh murid bahwa
mereka harus mengabarkan kepada seluruh manusia tentang apa saja yang telah
Tuhan ajarkan kepada mereka ( Matius 28 : 19-20 )[14].
Hal ini tidak hanya untuk murid-murid Yesus pada zaman itu saja, namun juga
untuk kita. Sebagai murid Yesus, kita harus giat menyebarkan Injil kepada
dunia. Agar setiap orang menjadi percaya kepada Yesus Sang Mesias yang hidup.
Setelah Yesus menyampaikan amanat agung ini kepada setiap murid, maka Yesus
naik ke sorga untuk menyediakan tempat bagi setiap orang yang setia dan percaya
kepada Yesus Kristus.
KEDATANGAN
ROH KUDUS
Masa Pentakosta-pun tiba, semua orang percaya
berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti
tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, dan tampaklah kepada mereka
lidah-lidah seperti nyala api yang beterbangan dan hinggap pada setiap mereka.
Setelah itu penuhlah mereka dengan Roh Kudus sehingga mereka (Orang Galilea )
mampu berkata-kata dengan bahasa yang tidak pernah mereka pelajari sebelumnya (
bahasa orang Yahudi ). Hal ini yang kemudian membuat orang-orang Yahudi bingung
dan tercengang heran. Begitulah Yesus menurunkan Roh Kudus untuk semua orang
percaya. Dengan cara dan rupa yang tidak biasa Tuhan menurunkan Roh Kudus untuk
memperlengkapi orang-orang yang diutusnya
menjadi surat-surat Kristus.
GEREJA
AWAL DIBENTUK
Roh Kudus yang diberikan oleh Allah ternyata membawa
transformasi dalam kehidupan orang percaya. Sehingga orang-orang percaya yang
telah ditransformasikan oleh Roh Kudus tersebut berkumpul dan membentuk sebuah
persekutuan orang percaya, yang biasa disebut dengan gereja. Dalam gereja awal
ini, kita bisa melihat bagaimana jemaat-jemaatnya memiliki keberanian yang
luarbiasa dalam penyebaran Injil. Mereka juga memiliki semangat yang tinggi
untuk selalu berkumpul, berdoa, dan belajar akan Firman Tuhan. Selain itu
mereka memiliki kasih yang sungguh murni. Mereka selalu membagikan apa yang
mereka miliki kepada janda-janda miskin dan semua orang yang membutuhkan.
Gereja mula-mula dipimpin oleh Petrus. Gereja diutus
oleh Tuhan untuk membawa kabar baik, mulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria,
sampai ke ujung bumi ( Kisah Para Rasul 1 : 8 )[15].
Dengan adanya gereja mula-mula ini, banyak orang yang belum percaya kepada
Yesus berubah menjadi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Walaupun demikian,
tidak berarti bahwa gereja mula-mula tidak memilki tantangan dan hambatan. Gereja
mula-mula memiliki banyak tantangan ( baik dari dalam maupun luar ). Dari luar,
orang-orang yang menyebarkan Injil ini banyak mengalami penganiayaan oleh
bangsa lain, sedangkan dari dalam ada warga jemaat yang ternyata memiliki
kedagingan yang lebih tinggi, sehingga muncullah penghianatan yang dilakukan
oleh anggota gereja sendiri.
PERTOBATAN
SAULUS
Salau satu yang menjadi misionaris dari gereja awal
adalah Paulus. Paulus adalah misionaris yang memiliki masa lalu yang tidak
baik. Sebelum bertobat, Paulus memiliki nama Saulus. Ia banyak dikenal oleh
orang sebagai penganiaya jemaat Kristen. Saulus tidak segan-segan untuk membuuh
setiap orang yang menerima Yesus sebagai Tuhan. Namun Saulus bertobat ketika ia
sedang melakukan perjalanan ke Damsyik. Saulus melihat cahaya yang begitu
terang sehingga membutakan matanya selama 3 hari, tidak hanya buta namun Saulus
juga tidak dapat makan dan minum selama 3 hari. Kondisi ini berakhir ketika ada
hamba Tuhan yang Ia utus untuk menyembukan Saulus, ia bernama Ananias. Setelah
Ananias menumpangkan tangan kepada Saulus, maka Saulus dapat melihat kembali
dan menyerahkan dirinya untuk dibaptis. Setelah dibaptis inilah ia berganti
nama menjaddi Paulus.
Setelah bertobat, Paulus dengan giat memberitakan
Injil di rumah-rumah ibadat. Paulus mengatakan bahwa Yesus adalah Anak Allah.
Orang-orang yang mendengarkan Paulus-pun tampak bingung dan heran. Karena
Paulus yang mereka kenal selama ini adalah Saulus yang selalu menagkap dan
membunuh orang-orang yang percaya kepada Yesus.
ALLAH
MEMBANGUN GEREJA-NYA
Allah memang telah memakai dan memperlengkapi Paulus
untuk membangun gereja-Nya yang ada di dunia ini. Pelayanan pertama Paulus dimulai
dari Antiokhia. Ia mengabarkan berita tantang Yesus yang hidup, mati dan
bangkit untuk menyelmatkan orang-orang yang percaya kepada Dia bersama dengan
Barnabas. Dari pelayanannya di Antiokhia, banyak orang yang bertobat dan
mengikut Yesus. Selama perjalanan misi yang pertama, yaitu dari daerah Siria,
Siprus, Lisia, Galatia, hingga kembali lagi ke Lisia dan Siria (Antiokhia)
Paulus banyak melakukan mujizat-mujizat yang dikehendaki oleh Allah untuk
menyatakan kebesaran dan kekuasaan-Nya melalui Paulus. Walaupun banyak orang
yang percaya dan mengikut Yesus, namun Paulus ternyata menuai penganiayaan dari
orang-orang Yahudi yang tidak menyukai pelayanan Paulus. Total perjalanan yang
harus ditempuh oleh Paulus dan Barnabas dalam perjalanan misinya yang pertama
adalah ± 2250 km.
Paulus melanjutkan perjalanan misinya yang kedua.
Pelayanan misi ini jauh lebih luas jika dibandingkan dengan misi yang pertama ,
yaitu ± 4500 km. Berbeda dengan pelayanan misinya yang pertama, pada misi yang
kedua ini Paulus mengajar Silas dan Timotius. Mereka memulai pelayanannya dari
Antiokia, lalu melanjutkannya di Filipi. Di Filipi, Paulus mengusir roh jahat
yang ada dalam tubuh seorang perempuan. Namun karena hal ini, maka Paulus dan
Silas harus diserahkan kepada kepala penjara untuk dipenjarakan. Di dalam
penjara, Paulus dan Silas berkali-kali mendapatkanderaan. Kaki mereka dipasung
agar mereka tidak bisa melarikan diri. Namun Tuhan tidak tinggal diam ketika
mengetahui bahwa murid-Nya diperlakukan demikian. Sehingga Tuhan memberikan
mujizat kepada Paulus dan Silas. Dengan gempa bumi yang hebat, maka Paulus dan
Silas terlepas dari pasungan yang membelenggu kakinya. Mereka terus melanjutkan
perjalanannya ke daerah Silsia, Galatia, Asia hingga kembali lagi ke Siria (
Antiokhia ).
Tidak berbeda dengan perjalanan-perjalanan yang
sebelumnya, diperjalanan yang ketiga ini, Paulus kembali dianiaya dan
dipenjarakan karena pelayanan Injilnya. Pelayanan yang ketiga ini diperkirakan
sejauh 4300 km. Paulus memulai perjalanannya dari Antiokhia (Syiria). Kemudian
ia melanjutkan ke daerah Galatia, Asia, Makedonia, Rodes, Lisia, Siria, dan
berakhir di Yerusalem ( Palestina ). Paulus tidak pernah menyerah dalam
mengerjakan visi pelayanan Injil Yesus. Tuhan juga selalu menyertai Paulus
kemanapun ia pergi. Sehingga ketika Paulus mendapatkan penganiayaan sekalipun,
ia tetap teguh untuk melakukan pelayanan ini. Perjalanan Paulus diakhiri ketika
ia melakukan perjalanan misi lagi, yaitu dari Yerusalem hingga ke Roma.
Perjalanan ini diperkirakan sejauh 3.400 km. Dan di Roma inilah kemungkinan
Paulus meninggal dan mengakhiri pelayanan Injil dengan setia.
PENJELASAN
RENCANA ALLAH : SURAT-SURAT
Ternyata selama Paulus dianiaya dan dipernjarakan,
ia tidak pernah berhenti untuk menyebarkan Injil dan semangat, baik itu kepada
rekan kerjanya maupun kepada jemaat-jemaatnya. Ia tetap berkarya untuk Kristus
melalui surat-surat yang ia tulis. Ia menulis surat untuk jemaatnya yang berada
di Roma ( untuk memberikan doktrin yang menguatkan dan menghibur jemaat ), di
Korintus ( sebagai usaha untuk mengembalikan
jemaat kepada dasar yang semula, yaitu Yesus Kristus ), di Galatia (
untuk memastikan bahwa jemaat tetap berada dalam iman dan doktrin yang benar ),
di Efesus ( untuk menegaskan dan
memperlengkapi jemaat Efesus yang sudah matang ), di Filipi ( sebagai rasa syukur Paulus atas perhatian dan pelayanan
kasih jemaat Filipi ), di Kolose ( untuk mengajarkan etika ), di Tesalonika ( berusaha meluruskan soal kesalahpahaman tentang kedatangan Yesus yang
kedua kalinya ) dan untuk rekan-rekan kerjanya seperti Timotius ( menguatkan Timotius terkait tugas
penggembalaannya ), Titus ( untuk
menguatkan saudara seimannya, Titus, yang ditugasinya memimpin gereja yang
didirikan Paulus dalam salah satu perjalanan misinya ), serta Filemon ( untuk meminta Filemon menerima Onesimus sebagai saudara di dalam Kristus,
bukan lagi sebagai budak ). Paulus juga menuliskan surat Ibrani ( untuk menyerukan kepada mereka yang dianiaya untuk tetap
hidup di dalam anugerah Yesus Kristus ).
Semua surat-surat yang dituliskan oleh Paulus di
atas semata-mata untuk memperjelas rencana Allah dalam kehidupan mereka agar
mereka selalu hidup seturut dengan kehendak Kristus melalui doktrin-doktrin
yang tepat.
PEMULIHAN
AKHIR
Semua pelayanan dan rencana yang Yesus siapkan mulai
dari ketika Ia masih dinubuatkan hingga mengutus semua murid-murid-Nya untuk
pergi memberitakan Injil ke ujung bumi adalah bukan hanya untuk menyatakan
bahwa Yesus adalah Tuhan saja, namun
untuk mengabarkan bahwa akan ada pemulihan akhir bagi setiap orang.
Yesus akan datang untuk yang kedua kalinya. Kedatangan-Nya sungguh berbeda
sekali dengan kedatangan-Nya yang
pertama kali. Ia datang yang kedua kalinya dengan penuh kemuliaan, dan
semua orang dapat menyadari kedatangan-Nya sebagai Tuhan. Suasana
kedatangan-Nya sangat mencekam, tegang sehingga semua bangssa akan meratapi Dia
( Wahyu 1 : 7 )[16]. Ia
akan datang ketika Injil telah diberitakan dan disebarkan ke seluruh dunia.
Namun demikian, tidak akan ada orang yang mengetahui secara pasti kapan hal ini
akan terjadi. Karena Yesus datang sama seperti pencuri yang tidak pernah
diketahui kapan datangnya.Walaupun demikian, sikap kita sebagai orang percaya
adalah harus selalu berjaga-jaga ( Wahyu 6 : 15 )[17]
dengan segala persiapan yang matang. Agar ketika Yesus datang, kita sudah
berada dalam kondisi yang siap.
Lalu apa yang akan terjadi dengan orang percaya ?
Ya, orang percaya akan tetap menghadapi penghakiman. Karena penghakiman Tuhan
diperuntukkan bagi semua orang. Bagi orang percaya, penghakiman berarti masa
pertanggungjawaban di depan Tuhan atas kehidupan yang telah ia terima dari
Tuhan. Namun bagi orang yang tidak percaya, penghakiman berarti tahap sebelum
mereka mendapatkan penghukuman dari Allah, yaitu dicampakkan ke dalam lautan
api. Semua orang percaya akan naik dan bangkit bersama-sama dengan Kristus ke
dalam sorga untuk selalu memuji dan memuliakan nama Tuhan. Di sanalah setiap
orang percaya akan mendapatkan kekekalan yang sejati, dimana tidak ada lagi
tangis, sengsara, tidak akan ada lagi malam, dan tidak akan ada lagi kepahitan di dalam hati. Yang ada hanyalah
kebenaran dan penyembahan di hadirat Tuhan serta belajar firman Tuhan.
Itu semua adalah cerita tentang semua yang telah dipersiapkan
dan dikerjakan oleh Yesus Kristus Sang Mesias bagi kita yang percaya
kepada-Nya.
[1] Tetapi setelah genap waktunya,
maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk
kepada hukum Taurat.
[2] Tetapi setelah genap
waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan
takluk kepada hukum Taurat.”
[3] “Sebab itu Tuhan sendirilah
yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan
muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamakan Dia Imanuel.”
[4] “ Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
[5] “Karena Anak Manusia juga
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
[6] Inilah perjanjian-Ku, yang
harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu
setiap laki-laki di antara kamu harus disunat;
[7] Jawab-Nya kepada mereka:
"Mengapa kamu mencari Aku? Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di
dalam rumah Bapa-Ku?"
[8] Jawab Yesus :” Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku; ia akan hidup waaupun ia sudah mati,
[9] Dan
orang banyak yang berjalan di depan Yesus dan yang mengikuti-Nya dari belakang
berseru katanya : “Hosana bagi Anak Daud, diberkatlah Dia yang datang dalam
nama Tuhan, hosana di tempat yang mahatinggi !”
[10]
Setelah Yesus selesai dengan segala pegajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada
murid-murid-Nya : “Kamu tahun, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka
Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.”
[11] Dan ketika mereka sedang makan. Ia berkata : “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.”
[12] Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak
mengenal Allah, supaya Ia diolok-olokkan, disesah dan disalibkan, dan pada hari
ketiga Ia akan dibangkitkan.”
[13] Dan jika Kristustidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan
kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.
[14] Karena itu pergilah,jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
merekadala nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Dan ajarlah mereka melakukan
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai
kamu senantiasa sampai akhir zaman.
[15] Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas
kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi.
[16] Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat
Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi
Dia. Ya, amin.
[17] “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang
berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan
dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar